Ayah dari Alm. Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Samuel Hutabarat, menanggapi dengan dingin permintaan maaf dari tersangka pembunuhan anaknya, Ferdy Sambo. Dia mengatakan tidak akan mendahului hukum, biarkan proses hukum berjalan.
"Saya sebagai bapak almarhum tidak mau mendahului hukum. Negara kita negara hukum. Kalau sudah selesai pembahasan hukum, baru kita bicara minta maaf. Ia juga berdoa agar pihak yang menangani pembunuhan anaknya selalu dilindungi oleh Tuhan," ucapnya.
Permintaan maaf Ferdy Sambo, ujar Samuel, terutama kepada keluarganya, merupakan hal yang wajar dilakukan manusia.
"Ya wajar saja, sesama manusia saling memaafkan tapi kita hidup di negara hukum, jadi proses hukumnya dulu," tegasnya.
Untuk itu, ia menegaskan bahwa setelah semua proses hukum telah berakhir dan memiliki kekuatan hukum tetap, barulah ia akan berbicara tentang pengampunan. Ia juga menegaskan komunikasi dengan tim pengacara berjalan lancar dan berkesinambungan.
(Baca juga: Deolipa Yumara Mantan Kuasa Hukum Richard Eliezer Atau Bharada E Kembali Angkat Bicara)
"Komunikasi terakhir (dengan pengacara) adalah Sabtu malam," tutur Samuel.
Lebih lanjut dia menjelaskan tentang sikap pengacara Kamarudin Simanjuntak yang kini lebih banyak diam, Samuel mengatakan itu semua karena prosesnya sudah berjalan dan memasuki masa persidangan. Seperti diberitakan sebelumnya, mantan Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo akhirnya meminta maaf kepada keluarga Alm. Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Permintaan maaf kepada keluarga Brigadir J disampaikan saat proses pelimpahan tahap II ke Kejaksaan, pada Rabu (05/10) kemarin.
"Saya sangat menyesal, saya minta maaf kepada mereka yang terkena dampak dari tindakan saya, termasuk Ayah dan Ibu Joshua," tutur Sambo di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan.
Sejak kejadian penembakan hingga diserahkan ke Kejaksaan, Ferdy Sambo tidak pernah secara terbuka meminta maaf kepada keluarga Alm. Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Tak hanya meminta maaf, dalam kesempatan itu, Sambo juga mengaku sangat emosional saat penembakan terjadi.