Tragedi Kanjuruhan pada (01/10) lalu, yang mengakibatkan total 132 korban jiwa, usai laga anatara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Para suporter sepak bola Indonesia, mendesak Ketua Umum PSSI, Mochamad Irawan untuk mundur. Diketahui, sampai ada petisi yang mendesaknya untuk segera meninggalkan jabatannya sebagai bentuk pertanggungjawaban.
Buntut dari petisi tersebut, pelatih timnas Indonesia, Shin Tae Yong angkat bicara. Dirinya siap mundur dari Timnas Indonesia, jika Iwan Bule (Ketum PPSI) mundur. Komentar STY di media sosial pun mendapat reaksi keras dari netizen.
"Pertama-tama saya ingin menyampaikan belasungkawa atas tragedi Kanjuruhan, Malang. Saya juga seorang suami dari seorang istri dan ayah dari 2 anak. Saya ingin memberikan dukungan penuh kepada para korban dan keluarganya," tutur STY, dalam postingan Instagramnya.
"Saya ingin memberikan harapan kepada seluruh rakyat Indonesia yang terluka oleh tragedi ini meskipun dukungan saya tidak bisa menjadi kekuatan besar bagi keluarga para korban. Cara saya memberi harapan adalah memberikan hasil yang baik dengan berprestasi di sepakbola yang dicintai orang-orang." sambungnya.
(Baca juga: Nirmala Dewi, Sekjend Perbasi Angkat Bicara Atas Tragedi yang Terjadi di Kanjuruhan)
Media Korea pun terkejut, atas sikap Shin Tae Yong siap mundur dari Timnas Indonesia untuk mendukung Ketua PSSI Mochamad Iriawan.
Media Korea juga menyebut ratusan korban Tragedi Kanjuruhan meninggal karena penindasan dan kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan. Kemudian media Korea turut menjelaskan pernyataan lengkap Shin Tae Yong di Instagram yang memicu kontroversi itu.
"Seseorang yang sangat mencintai sepak bola Indonesia dengan tulus dan memberikan dukungan penuh dari belakang agar sepak bola dapat berkembang adalah Ketua Umum PSSI," ucap Shin Tae Yong.
“Menurut saya, jika Ketua Umum PSSI harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi dan mengundurkan diri, maka saya harus mengundurkan diri,” imbuh, STY.
Pernyataan STY mengejutkan penggemar sepak bola Indonesia. Meski performa Timnas Indonesia naik di tangannya, sebagian besar warganet rela ditinggal demi kemanusiaan demi para korban Tragedi Kanjuruhan.